Sabtu, 25 Juni 2022

Internship Field Study Program in PPS Bungus, West Sumatera 2021 | Pengalaman Magang/ PKL di PPS Bungus

 Story of Internship Field Study Program

Eitts.. Kamu yang sedang bingung mau magang kemana ya??

Padahal sebenarnya banyak banget pilihan magang atau PKL yang bagus untuk jadi recommendations place untuk dipilih. Apalagi kamu yang latar belakangnya dari prodi atau departement Ilmu Kelautan.

Ketika di masa mahasiswa, aku juga bingung sih mau PKL dimana ya? Terus pengen PKL yang durasinya singkat aja. Soalnya di kejar tenggat waktu untuk penelitian. Yah.. Karena topik magang sama penelitian aku jauh banget bedanya :D..

Finally, aku memilih tempat magang setelah konsultasi panjang dengan Dosen Pembimbing Akademik yaitu PPS Bungus di Sumatera Barat. Nah untuk kalian adik mahasiswa, manfaatin fasilitas kampus yaitu Dosen PA. Pasti mereka tau banyak rekomendasi tempat yang cocok sesuai minat kamu. Saran aku, kalau bisa sih cari tempat yang bisa sembari penelitian (untuk yang bingung mau penelitian apa).

Sebelum itu..

Pelabuhan    Perikanan    Samudera (PPS)   Bungus   merupakan   pelabuhan perikanan terbesar  yang  berada di pantai Barat  Sumatera,  tentunya  sebagai  sentra perikanan    pelabuhan    ini    mempunyai berbagai  macam  aktivitas  dalam  proses pelayanan para pelaku perikanan (Nurholis dkk., 2014).

Bungus memberikan pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat nelayan mulai dari persiapan penangkapan ikan sampai proses pemasarannya dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Fasilitas yang ada di pelabuhan perikanan umumnya meliputi fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang, namun tidak semua fasilitas tersebut harus dimiliki oleh pelabuhan perikanan, tergantung dari tipe dan tingkat kebutuhan dari pelabuhan tersebut. Fasilitas yang dimiliki oleh PPS Bungus sebagai berikut :

A. FASILITAS POKOK
  • 1.      turap (revetment)
  • 2.      dermaga;
  • 3.      jetty;
  • 4.      kolam pelabuhan;
  • 5.      alur pelayaran;
  • 6.      jalan komplek dan drainase; dan
  • 7.      lahan.
B. FASILITAS FUNGSIONAL

  • 1.      Tempat Pemasaran Ikan (TPI);
  • 2.      navigasi pelayaran dan komunikasi seperti telepon, internet, radio komunikasi,
  • 3.      rambu-rambu, lampu suar, dan menara
  • 4.      air bersih, instalasi Bahan Bakar Minyak (BBM), es, dan instalasi listrik
  • 5.  tempat pemeliharaan kapal dan alat penangkapan ikan seperti dock/slipway bengkel dan tempat perbaikan jaring;
  • 6.      tempat penanganan dan pengolahan hasil perikanan seperti transit sheed dan laboratorium pembinaan mutu;
  • 7.      perkantoran seperti kantor administrasi pelabuhan, pos pelayanan terpadu, dan perbankan;
  • 8.      transportasi seperti alat-alat angkut ikan;
  • 9.      kebersihan dan pengolahan limbah seperti Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Tempat Pembuangan Sementara (TPS); dan pengamanan kawasan seperti pagar kawasan.
C. FASILITAS PENUNJANG

  • 1.      balai pertemuan nelayan;
  • 2.      mess operator;
  • 3.      wisma nelayan;
  • 4.      fasilitas sosial dan umum seperti tempat peribadatan dan Mandi Cuci Kakus(MCK);
  • 5.      pertokoan; dan
  • 6.      pos jaga.

Kantor  Syahbandar Pelabuhan Perikanan Samuder bungus

Sumber: Syahbandar PPS Bungus (humasppsbungus.blogspot.com)

 Dermaga Bongkar Ikan



Sumber: Dokumentasi Pribadi

Aktivitas Pengukuran Palka



Sumber: Dokumentasi Pribadi

Cold Storage

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 Gimana  ??  Mantapkan keraguanmu reader.. Ada lagi nih, dokumentasi tentang tempat Docking Kapal..

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Selain banyak fasilitas pada gambar sebelumnya, sebenarnya di kawasan PPS Bungus ada banyak kantor yang berada dalam satu kawasan. Seperti TNI AL, Prosessing Tuna milik Swasta, Loka Riset, etc. Itulah mengapa sebelum memutuskan untuk PKL kalian harus research lebih mendalam mengenai kawasan untuk PKL. Agar mendapatkan hasil yang maksimal selama magang. Sehingga lelah kalian terbayarkan dengan pengalaman yang tak terlupakan dan relasi yang berkembang. Berdasarkan pengalaman, saat kalian magang, kita harus kreatif untuk bergerak dan aktif untuk bertanya mengenai setiap elemen yang ada di kawasan tersebut ya..

Semangat selalu. Jalesveva Jayamahe.

Sumber : https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERIKA/article/view/2026

Rabu, 01 Mei 2019

Teknik Dasar Menyelam

TEKNIK DASAR PENYELAMAN

                          

      Dalam sejarah penyelaman tidak diketahui kapan pertama kali manusia mulai menyelam. Manusia primitif sudah mulai mencoba melakukan penyelaman walaupun dengan teori yang paling sederhana. Jadi usaha manusia melakukan penyelaman telah dimulai sejak zaman purba seumur peradaban manusia sendiri. Pada mulanya penyelaman dilakukan dengan menahan napas, tanpa bantuan alat. Untuk mempercepat mencapai dasar air, penyelam sering terjun dari satu ketinggian dengan memeluk batu sebagai pemberat. Setelah sampai pada kedalaman yang dituju batu tersebut dilepaskan dan mereka bergerak sesuai dengan kebutuhan untuk apa penyelaman itu. Dengan demikian kedalaman dan lamanya penyelaman sangat terbatas dan tergantung kepada kemampuan menahan napas. Untuk memperjelas penglihatan dalam air penyelam tradisional banyak memakai kaca mata renang yang bingkainya terbuat dari bambu, biji kenari atau kayu.
     Alat-alat yang diciptakan manusia diantaranya ialah : SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) dan SSBA (Surface Supplied Breathing Apparatus). Dengan alat-alat tadi manusia dapat menyelami sungai, laut, danau dan bahkan bawah es di daerah kutub (ice diving), lebih lama dan lebih dalam
Hasil gambar untuk alat scuba dan keterangan



 Ditinjau dari jenis teknik dasar penyelaman, menurut Hadi 1991 ada 3 cara yang dipergunakan yaitu :
 1. Penyelaman tahan napas (Breath Hold Diving, Skin Diving)
    Penyelaman tahan napas (Breath Hold Diving, Skin Diving) Penyelanian tahan napas ada 2 macam yakni : 
a. "Goggling" dan 
  Goggling" adalah penyelanian tahan napas dengan menggunakan kaca mata renang. Biasanya, banyak dilakukan oieh penyelam alam dan para nelayan untuk mencari mutiara, teripang, menembak ikan, memasang dan mengambil bubu dll. Dengan goggling ini penyelam sulit untuk melakukan ekualisasi, akibatnya mudah terkena squeeze mata dan baro-trauma teiinga yang dapat menyebab-kan kesulitan bagi penyelam. 
b. "Snorkelling"
   Snorkelling adalah penyelaman tahan napas dengan menggunakan masker kaca (face mask) yang menutupi mata dan hidung, serta pipa napas (Snorkell). Cara dan kegunaannya untuk menyelam sama dengan goggling, namun sedikit lebih menguntungkan karena penyelam mudah melakukan ekualisasi dan dapat berenang di permukaan tanpa mengang-kat kepala apabila hendak bernapas. Kemampuan penyelam menahan napas nienyebabkan terbatasnya waktu dan kedalaman dalam melakukan pekerjaan bawah air.

 2. Penyelaman SCUBA atau SCUBA Diving .
   Penyelaman SCUBA dilakukan pada kedalaman 18 - 39 m atau kurang dari itu tergantung pada kebutuhannya, dan disesuaikan dengan kecepatan arus (maksimal 1 knot). Dalam keadaan normal penyelaman SCUBA dilakukan pada kedalaman 18 m selama 60 menit, sedangkan maksimalnya dilakukan pada kedalaman 39 m selama 10 menit. SCUBA digunakan untuk melakukan tugas penyelaman di air dangkal yang memerlukan mobilitas tinggi, tetapi dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat. Penyelaman SCUBA sering dilakukan untuk melakukan pemeriksaan, pencarian benda-benda, penelitian, pengamatan pertumbuhan biota laut, perbaikan atau perawatan ringan pada kapal. Penyelaman SCUBA dapat juga dijadikan penunjang bagi objek wisata bawah air (underwater tourism) yang dapat menghasilkan devisa yang cukup banyak untuk negara

3.Penyelaman SSBA (Surfaced Supply Breathing Apparatus Diving). 
  Penyelaman SSBA ini memerlukan dukungan logistik yang lebih komplek serta dukungan peralatan dan anggota dalam jumlah yang cukup besar. Gerak penyelaman dalam bidang vertikal sukar dilakukan. Namun demikian penyelaman SSBA ini memasok udara tidak terbatas dan dapat dilaksanakan pada kecepatan arus maksimal 2,5 knots. Karenanya penyelaman ini digunakan untuk melaksanakan penelitian-penelitian pada kedalaman lebih dari 60 m selama 40 menit 

Berikut ini adalh beberapa teknik yang diperlukan dalam diving selain teknik penyelaman diatas menurut Duke 2017 yaitu: 
1. Teknik Bernapas

Dalam menyelam, penting sekali untuk melakukan teknik pernapasan yang benar. Teknik yang benar adalah dengan mengambil napas secara dalam dan perlahan. Dengan begitu, oksigen dapat mengalir ke seluruh peredaran darah kita. Jangan bernapas dengan terburu-buru, dan jangan juga menahan napas. Bernapas secara dalam dan perlahan juga dapat membantu untuk menenangkan diri. Ingat, yang pasti saat menyelam kita tidak boleh panik.
2. Teknik Berenang

Teknik pergerakan atau berenang dalam menyelam mengandalkan gaya dorong kaki. Perlu diperhatikan juga, ketika mendorong kaki jangan terlalu kencang atau terlalu cepat, karena akan menguras tenaga. Minimalisir gerakan yang tidak dibutuhkan, karena hal ini juga akan menghemat napas.

3. Ekualisasi

Saat kita menyelam, tekanan udara dari luar akan menekan gendang telinga kita dan membuat telinga terasa sakit. Untuk mencegah hal tersebut, perlu adanya ‘perlawanan’ terhadap tekanan dari luar tersebut. Caranya adalah dengan melakukan ekualisasi. Teknik yang paling popular adalah dengan menjepit hidung dan menghembuskan udara melalui hidung. Selain itu dapat juga dilakukan dengan menelan ludah atau menggerak-gerakan rahang. Ekualisasi ini tidak hanya dilakukan ketika telinga sudah terasa sakit, justru harus dilakukan sebelum merasa perlu melakukannya.
4. Regulator Clearing

Teknik ini dilakukan ketika selang mengalami kebocoran hingga menyebabkan air masuk ke dalam. Ada dua cara untuk mengatasi hal ini. Pertama dengan menekan tombol purge. Kedua dengan meniup regulator secara manual sampai air keluar.
5. Regulator Recovery

Apabila mouthpiece terlepas saat menyelam, tidak perlu panik. Kita dapat mengatasinya dengan cara menggapai ujung regulator yang tersambung dengan tabung, kemudian menelusuri hingga bagian mouthpiece terpegang.
6. Masker Clearing

Tidak jarang saat menyelam, kita mendapati masker kita berembun. Jangan khawatir, kita dapat melakukan masker clearing dengan cara memasukkan sedikit air melalui bagian atas masker. Kemudian kocoklah air untuk menghilangkan embun, lalu buka sedikit bagian bawah masker sambil menghembuskan udara untuk mengeluarkan air.
7. Naik ke permukaan

Naik ke permukaan harus dilakukan secara perlahan, tidak boleh terlalu cepat. Disarankan untuk melakukan safety stop dimana penyelam berhenti pada kedalaman 5m selama kurang lebih 5 menit. Tujuan dari safety stop ini adalah untuk menetralisir kadar nitrogen dalam tubuh kita. Selama naik ke permukaan, kita juga harus memperhatikan kondisi permukaan, mengetahui posisi kapal, dan melepas surface marker buoy.
8.Teknik Wading Entry
Hasil gambar untuk entry diving
Teknik wading entry adalah teknik masuk kedalam air dengan berjalan dari tepi pantai. Sekilas tampak mudah menggunakan teknik ini, namun jangan lupa anda telah menggunakan peralatan scuba mulai dari BCD, regulator, tabung, masker divingsnorkelfin dan pemberat. Pastikan seluruh peralatan scuba mulai dari BCD, regulator dan tabung telah terpasang pada tubuh anda dan berkerja dengan sempurna. Jangan lupa gunakan masker diving dan snorkel juga dengan benar. Isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung ketika berjalan ke arah tengah laut. Jika anda menggunakan fin pastikan anda berjalan mundur ke arah tengah laut atau anda dapat menggunakan booties terlebih dahulu dan mengikatkan fin pada tali BCD anda. Berjalanlah perlahan-lahan ke arah tengah laut. Tidak usah takut jika tiba-tiba anda tenggelam. BCD akan menjaga anda tetap mengapung. Setelah anda berada ditengah laut dimana kaki anda sudah tidak menyentuh dasar laut, gunakan fin anda dan berenanglah ke arah tengah laut dengan menggunakan gaya back-turtle (seperti gaya punggung dengan tabung berada di bawah). Setelah mencapai koordinat yang tepat maka lepas snorkel anda dan ganti dengan mouthpiece anda. Pastikan semua alat selam anda tetap terpasang ditubuh anda dengan benar dan berfungsi dengan sempurna. Jika tidak ada masalah berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah kurangi udara dalam BCD supaya secara perlahan-lahan.

9.Teknik Seated Entry
Teknik Seated Entry biasa dikenal dengan teknik masuk air dengan duduk. Teknik ini biasa digunakan ketika anda belajar diving di kolam renang atau ketika anda diving dengan awal entry dari kapal boat. Teknik ini sangat sederhana sekali yaitu dengan duduk di pinggir kolam/boat dengan kaki masuk air terlebih dahulu. Kemudian masuklah ke dalam air secara perlahan-lahan dengan menaruh tumpuan badan pada kedua tangan anda di tembok kolam atau pinggir boat. Setelah masuk kedalam air isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung tanpa perlu mengayuhkan kaki. Pastikan semua alat WADING Escuba anda tetap terpasang ditubuh dengan benar dan berfungsi dengan sempurna. Jika tidak ada masalah berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah kurangi udara dalam BCD supaya secara perlahan-lahan.

10 .Teknik Giant Stride

Hasil gambar untuk entry diving

Teknik giant stride yaitu masuk kedalam air dengan cara seperti melangkah mengawang diatas air. Teknik ini bisa digunakan ketika belajar diving di kolam renang atau penyelaman dari atas kapal boat maupun kapal pesiar dan dari atas pesawat terbang. Pastikan semua peralatan scuba telah terpasang di badan anda dengan dan berkerja dengan benar. Gunakan masker diving, mouthpieces dan fin. berdirilah di tepi kolam renang atau di kapal boat. Tangan kanan menekan masker untuk menghindari air masuk pada masker ketika anda menyentuh permukaan air. bila perlu gigitlah mouthpieces anda untuk mencegah ikut terlepas. Kepala menunduk melihat fin anda, cara untuk menghindari terlepasnya masker ketika anda menyentuh permukaan air. Tangan kiri memegang tabung dibelakang punggung. Kemudian kaki kanan melangkah ke atas air dan langsung tarik kaki kiri anda untuk sejajar dengan kaki kanan anda. Pastikan anda masuk dengan posisi berdiri dengan kedua kaki sejajar. Setelah anda masuk kedalam air tetap tenang dan kayuhlah kaki anda kepermukaan air. Kemudian isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung. Kontrol dan cek semua peralatan scuba anda apakah tetap terpasang pada tubuh anda dengan benar dan tetap dapat berkerja dengan sempurna. Jika semua dalam kondisi baik maka berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah menyelam dengan mengurangi udara dalam BCD secara perlahan-lahan.

11. Teknik Back-Roll Entry
Hasil gambar untuk entry diving
Teknik back roll adalah teknik favorit yang sering digunakan para penyelam ketika menyelam dari atas kapal boat. Cara melakukan teknik ini adalah gunakan seluruh peralatan scuba dengan benar. Pasang masker dan mouthpieces anda. Duduk di tepi kolam atau kapal boat dengan membelakangi air. Seperti giant-stride, tangan kanan menekan masker untuk mencegah air masuk ke masker ketika anda menyentuh air, tangan kiri memegang tabung untuk mencegah tabung terlepas dari BCD dan kepala menunduk melihat fin. Setelah semua siap maka lemparkan kaki anda ke atas seperti anda melakukan gerakan koprol Pastikan tabung berada di bawah anda dan menyentuh permukaan air terlebihdahulu (pastikan kepala anda tetap menunduk) dan kaki tetap berada diatas. Setelah masuk kedalam air diamlah sejenak kemudian putarlah tubuh anda kesamping atau ke atas (seperti gerakan salto ke depan) untuk memposisikan kaki anda dibawah tubuh anda. kayuhlah kaki anda supaya anda kembali kepermukaan air. Isilah BCD dengan udara secukupnya untuk memastikan anda tetap mengapung tanpa mengayuhkan kaki. Kontrol dan cek semua peralatan scuba anda apakah tetap terpasang pada tubuh anda dengan benar dan tetap dapat berkerja dengan sempurna. Jika semua dalam kondisi baik maka berilah kode clear kepada buddy anda dan mulailah menyelam dengan mengurangi udara dalam BCD secara perlahan-lahan.

12.Side Roll Method
Hasil gambar untuk side roll metode entry diving
Teknik side roll method ini diawali dengan duduk sejajar di pinggir kapal saat akan masuk ke dalam air, kemudian berguling ke samping. Cara ini umumnya digunakan saat akan melakukan dive namun kapal tetap melaju (tidak berhenti).
Daftar Pustaka:
Duke , Helena dkk.2017.PENGARUH KEDALAMAN MENYELAM, LAMA MENYELAM, ANEMIA TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEKOMPRESI PADA PENYELAM TRADISIONAL.Jurnal  Kesehatan Masyarakat. Indonesia. 12(2): 12-18.
Hadi ,Nurachmad.1991.TINJAUAN TENTANG PENYELAMAN.Jurnal Oseana 6(4). 4 : 1 - 1 2.


Nama.                     :Nurul Permatasari
NPM                       :E1I018012
Dosen Pengampu   :Dr Yar Johan S.Pi,.M.Si

Internship Field Study Program in PPS Bungus, West Sumatera 2021 | Pengalaman Magang/ PKL di PPS Bungus

  Story of Internship Field Study Program Eitts.. Kamu yang sedang bingung mau magang kemana ya?? Padahal sebenarnya banyak banget pilihan m...